A Little Things about Me & Bakso
Monday, February 15, 2021Photo: Personal Collection |
Apa sih yang kamu pikirin ketika dengar kata bakso? Aku langsung teringat teksturnya yang chewy serta kuah kaldunya yang gurih dan nikmat. Siapa sih yang nggak suka bakso? Kalau ditanya, makanan apa yang tidak bisa untuk tidak ku makan dalam satu bulan, jawabannya adalah bakso. Ya, selain nasi itu sih. Tapi aku tidak bisa memakan bakso bersama nasi, menurutku rasanya menjadi lain. Ibaratnya rasa bakso menjadi tidak pure lagi, haha. Aku terbiasa menikmatinya satu mangkok dengan sedikit sambal, kecap, dan saus. Ya seperti orang lain pada umumnya.
Di Indonesia sendiri terdapat banyak macam bakso, mulai dari bakso ayam, sapi, ikan, udang, keju, bakso goreng, bakso bakar, dan masih banyak lagi. Mungkin bisa sampai puluhan ya kalau disebutin semua. Budaya orang Indonesia yang hobi makan bakso sebagai menu utama ataupun sebagai jajanan semata, membuktikan banyaknya jenis bakso yang ada. Kalau favoritku sih bakso malang, karena dalam satu mangkok bakso malang terdapat paket komplit, yaitu ada bakso halus, bakso urat, bakso goreng, pangsit goreng, pangsit basah, dan tahu bakso. Apalagi ditambah kuahnya kaldu sapi, gajih, seledri, daun bawang, dan bawang goreng, duh lengkap sudah kenikmatan dunia ini! Nulisnya sambil bayangin terus laper, guys hehe.
Dalam seminggu aku menyempatkan diri untuk mengonsumsi bakso minimal satu kali, kadang bisa lebih sih hehe. Jangan ditiru ya guys! Kenapa? Karena terlalu sering mengonsumsi bakso bisa mengakibatkan kolesterol, maag, dan bahkan hingga penyakit serangan jantung. Berdasarkan pengalamanku, aku suatu saat bisa maag karena makan bakso. Kok bisa? Karena beberapa bakso bersifat keras, alot, kenyal yang nantinya akan susah dicerna di lambung dan apalagi kalau menggunakan banyak merica ataupun sambal akan mengakibatkan asam lambung. Repot kan kalau sakit gitu, baru deh nyesel. Namanya manusia ya sering khilaf, udah tau sakit masih aja makan bakso, pedes lagi. Haduh, ku suka heran juga sama diri sendiri. Jujur aja sangat susah bagiku untuk tidak makan junkfood, meskipun lambungku sedang tidak dalam keadaan baik.
Biasanya bakso itu bisa dinikmati kapan saja, baik saat cuaca panas ataupun dingin, siang ataupun malam. Bahkan bagi sebagian orang menganggap bakso bisa memperbaiki mood, wah kok bisa ya? Saking sukanya sama bakso kali ya? hehe. Apalagi kalau dimakan pas lagi sakit, auto menghangatkan badan dan lambung, lidah yang awalnya nggak doyan apa-apa jadi lahap makan. Well, hobi makan bakso sih boleh saja, tapi menurutku kita juga harus memperhatikan kesehatan kita. Tidak semua bakso diolah atau diproduksi dengan higienis, bakso yang enak belum tentu bebas bakteri. Belum lagi kalau ada formalin, boraks, dan yang paling serem kita tidak pernah tau apakah bakso yang pernah kita makan benar-benar dari daging yang halal? Diluar sana tentu masih banyak penjual yang curang, bisa saja menggunakan daging babi atau lainnya.
Sebagai seorang muslim, tentu aku khawatir akan hal ini. Maka, untuk menghindari hal tersebut ada baiknya kita lebih selektif dalam memilih tempat warung bakso. Pilihlah yang tempat makan dan tempat masaknya yang terjaga bersih, saosnya juga bukan sekedar saos kaleng-kaleng, pedagang/penyajinya juga perlu diperhatikan tipikal yang menjaga kebersihan atau tidak, dan pastikan bakso yang dijual aman lebih bagus kalau halal juga. Mengetahui label halal yang tertera di spanduk warung-warung bakso, belum tentu warung tersebut benar memiliki sertifikat halal yang resmi. Bisa dimulai dengan menanyakan langsung kepada penjualnya. Kalau masih ragu, ya berdoa saja semoga makanannya berkah dan halal. Menurutku setiap orang punya cara yang berbeda-beda, jadi tetap gunakan keyakinan kalian masing-masing ya, sobat.
So, supaya lambung dan pencernaan tetap terjaga, ada baiknya memberi batasan untuk mengonsumsi bakso, misalnya minimal seminggu atau sebulan sekali. Kurangi juga penggunaan saus dan sambal yang berlebihan. Memang sih, kebiasaan orang Indonesia kalau nggak makan pedas seperti ada yang kurang menggugah selera. Jika terlalu pedas juga bisa mengakibatkan diare. Kalau mau aman ya, makan bakso plain saja tanpa saus ataupun sambal. Bisa juga, sekali-kali penggemar bakso harus puasa bakso supaya terkontrol nafsunya.
Okay guys, itu ajasih pendapatku tentang mengonsumsi bakso. Meskipun aku sendiri terkadang masih khilaf dan lalai, tapi tak ada salahnya kan kalau aku berbagi pengalaman dan mengingatkan kalian hehe. Thankyou for reading my first writing dreamers, and see you on the next topics.
0 comments